Kamis, 20 Oktober 2011

TERNAK BURUNG KAKATUA

Beternak burung jenis paruh bengkok seperti kakatua, bayan atau nuri, ternyata tidak sesusah dibilang orang. Asalkan peternak memahami betul karakter burung tersebut, maka segalanya akan menjadi mudah. Seperti yang dilakukan PT Anak Burung Bali Tropikana (ABBT) yang beralamat d Jalan Dangin Puri Banjar Apuan Singapadu Gianyar Bali, ratusan jenis burung paruh bengkok dengan mudah dikembangbiakkan.
Seperti diberitakan Agrobis Burung edisi Minggu 1 Juni 2010, PT Bali Tropikana yang berdiri tahun 90-an telah berhasil menangkarkan berbagai jenis burung kakatua seperti kakatua hitam, alba, medium, molukan, laser, citron, sanguinea, dan govin, bayan sekitar 6 jenis dan nuri sekitar 60 jenis. Awalnya sasarannya pasar internasional, tetapi kini lebih memfokuskan ke pasar nasional.
Menurut Dewa Astawa, penanggung jawab penangkaran, beternak jenis paruh bengkok cukup sederhana asalkan memahami betul karakter burung tersebut. Seluruh binatang, kata Dewa Astawa punya naluri yang kuat untuk berbiak ketika sudah memasuki umur dewasa. Persoalannya adalah bagaimana membangkitkan naluri berbiaknya tersebut di dalam kandang?
Untuk itu, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi. Baik eksternal dan internal. Dari luar mesti dipersiapkan kandang yang ideal untuk indukan. Jenis kakatua biasanya menyukai kandang yang berukuran luas. Ukuran kandang kakatua raja diusahakan tidak lebih kecil dari luas 2x3x1,5 meter. Nuri bisa lebih kecil sedikit akan tetapi burung tidak boleh merasa tertekan.
Jenis paruh bengkok biasanya menyukai sarang yang gelap dan agak dalam. Untuk ilu diperlukan bahan dari kayu kelapa atau enau. “Diusahakan burung benar-benar nyaman di kandang.” tambah Dewa yang meyakinkan kalau sudah nyaman ia akan terangsang untuk kawin. Kebersihan kandang juga penting agar terhiondar dari penyakit seperti penyemprotan desinfektan secara periodik.
Faktor makanan, katanya, juga berperan penting. Kecukupan pakan akan mendorong burung untuk berbiak. Jika burung tidak sehat maka otomatis naluri berbiaknya akan terhenti.
Untuk penangkaran juga perlu dipilih indukan yang sehat dan cukup umur. Misalnya dewasa mulai birahi umur 2,5 tahun sampai 3 tahun. Namun khusus kakatua raja, bisa mencapai 4 tahunan. Lebih baik kakatua mencari pasangan sendiri kemudian dipisahkan dari kumpulan indukan di sangkar kecil. Namun ketika dipasangkan di dalam sangkar, burung tersebut mesti diperhatikan beberapa jam karena ada kemungkinan bertengkar.
Cara lain untuk mempercepat penjodohan dengan jalan menyuntikkan obat anti stres agar burung lebih tenang. Jika sudah benar-benar jodoh, ditandai dengan bercumbu, barulah dipindahkan ke kandang penangkaran.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Belajar blog yok. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes And TM Web Design.